Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Pleret adakan Diklatsar di Desa Wonolelo
PAC GP Ansor Pleret mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Dasar. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat-Minggu (27-30/9) di Balai Desa Wonolelo. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kab. Bantul , H.Abdul Halim Muslih, Forkompincam Kec.Pleret, Pengurus MWCNU Kec.Pleret dan Banom,Pengurus Muslimat Pleret, Pemdes Wonolelo, Pengurus IPNU-IPPNU Pleret, Pengurus Ranting NU Se-Kecamatan Pleret, Tokoh Masyarakat serta Peserta Diklatsar. Pembukaan kegiatan tersebut dilaksanakan pada juma't (27/09).
Sambutan Nordin, tujuan diadakan diklatsar, sebagai upaya pengkaderan dan pencegahan terhadap hal yang merongrong NU
sebanyak 100 orang peserta.
Sambutan pengurus Cabang GP Ansor
Lilik budiyanto mengapresiasi kepada Pengurus PAC GP Ansor Pleret yang telah melaksanakan diklatsar sebagai upaya kaderisasi, sehingga akan menciptakan kader baru dengan semangat menjaga NKRI.
harapanya para peserta bisa serius dalam mengikuti kegiatan ini sehingga bisa menjadi bibit untuk menjalankan roda organisasi di masa yang akan datang.
Selain itu harapanya, dengan banyaknya kader yg dihasilkan bisa mbetengi islam aswaja dan NKRI dari rongrongan gerakan-gerakan islam radikal.
Sambutan dan pembukaan diklatsar GP Ansor oleh Wakil Bupati Bantul.
Menjadi kader NU sangat berat, karena tanggung jawab yang diemban sangat berat.
Yang pertama menjaga ajaran aswaja
Kedua menjaga Bangsa Negara, Pancasila, UUD 1945 dan NKRI
Ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki mental dan tanggung jawab kuat, apa lagi di tengah fitnah-fitnah yang muncul sekarang ini.
Banyak kelompok yang tidak jelas sanad keilmuan yang belajar agama tidak melalui jalur yg tepat , apalagi kelompok itu punya muatan politik dengan madzhab yang diyakini dan disebarkan di lingkungan masyarakat, sehingga NU dengan pandangan yang sangat terbuka sangat berat untuk menjadi kader NU, yang mampu memberikan solusi untuk maslah umat maupun kebangsaan
Hari ini banyak penyerangan yang bersumber dari konflik agama, karena perbedaan pemahaman antara yang satu dengan yang lain. Agama jika dipegang oleh orang yang nafsunya besar akan mnjadi instrumen politik yang membabi buta atas nama agama.
Hal pertama yg harus ditancapkan dalam hati adalah niat, untuk berkhidmad kepada agama bangsa dan negara, ini tdk akan pernah sia-sia dan akan menjadi amal yg besar pahalanya.
Saat ini tokoh-tokoh akademis dunia banyak yang berkunjung ke PBNU, karena terpukau dengan ajaran aswaja yg disebarkan oleh NU, dan bisa menjaga kedaulatan bangsa dan negara ditengah perbedaan.
Kehadiran semua peserta sangat penting untuk tidak membiarkan pemimpin kita di ancam oleh kelompok tertentu.
Dalam ber-NU dan bernegara banyak problem yang kita hadapi, dan kami berharap tidak mengambil keputusan sendiri, konsultasikan dengan kyai, ulama' NU sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami agama dan terjerumus ke dalam kelompok radikal yang jauh dari paham aswaja.
Wakil Bupati Bantul mengakhiri sambutanya dengan membuka acara pkd dan diklatsar ansor tersebut, dan menyematkan secara simbolis tanda peserta kepada calon peserta diklatsar.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin